SAHABAT DAN KOPI / KANCA AKRAB KARO KOPI

 







Karya ini saya buat setelah mengalami sebuah momen yang membekas di hati saya. Saat itu, saya sedang berada di sebuah kafe kecil, menggambar di tablet sambil menikmati secangkir kopi. Suasana tenang dan hangat di tempat itu sangat mendukung saya untuk berkarya. Namun, ada kejadian di meja sebelah yang tak sengaja saya saksikan dan akhirnya menjadi inspirasi utama lukisan ini.

Di meja besar itu, duduk lima orang perempuan yang tampak sangat akrab satu sama lain. Tapi di antara mereka, satu orang sedang menangis. Dari situ saya memperhatikan bahwa keempat temannya saling berperan.. ada yang menghapus air matanya, ada yang menepuk pundaknya pelan, ada yang berkata lembut menenangkan, dan satu lagi menyodorkan secangkir kopi untuk diminum. Suasananya memang sedih, tapi tidak lama kemudian, perempuan yang menangis itu perlahan tersenyum. Setelah menyeruput kopi, mereka mulai bercanda, dan tawa pun terdengar.

Dari momen itu, saya merasa sangat tersentuh. Saya menyadari bahwa sahabat sejati itu bukan hanya hadir di saat senang, tapi juga menjadi tempat bersandar saat hati sedang resah. Dan sering kali, secangkir kopi menjadi perantara yang mempertemukan kenyamanan, kehangatan, dan keberanian untuk kembali tersenyum. Maka dari itu, saya menuangkan pengalaman tersebut ke dalam lukisan berjudul “Kanca Akrab karo Kopi” ini.

Saya menggambarkan lima karakter perempuan dengan ekspresi berbeda-beda. Ada yang tertawa, ada yang menyemangati, ada yang penuh empati, semuanya tenggelam dalam lautan warna-warni dan elemen-elemen bunga serta biji kopi. Warna-warna cerah seperti kuning, biru, pink, dan hijau saya pilih untuk menggambarkan emosi hangat, harapan, dan energi positif yang muncul dari kebersamaan. Dalam gaya khas saya, setiap karakter tetap membawa bentuk wajah yang sederhana dan ekspresif, yang saya harap bisa mewakili siapa pun yang pernah mengalami duka dan disembuhkan oleh kehadiran seorang sahabat.

Biji kopi di dalam lukisan ini bukan sekadar simbol kafe atau minuman favorit, tapi saya anggap sebagai metafora atas kenyamanan dan kedekatan. Kopi dalam karya ini bukan hanya diminum, tapi “dihidupi”.. karena menjadi bagian dari cerita yang menyentuh.

Saya ingin karya ini menjadi pengingat bahwa dalam hidup, kita semua butuh seseorang untuk bercerita, untuk menangis, dan untuk tertawa bersama. Dan jika kamu sedang berada di titik paling lelah sekalipun, semoga kamu beruntung dikelilingi orang-orang seperti dalam lukisan ini: yang akan hadir, menguatkan, dan mungkin… membawakan segelas kopi hangat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROFIL SENIMAN ATAU PELUKIS