Fahmi DNR

  Karya ini saya ciptakan sebagai bentuk penghormatan dan persembahan untuk sosok ibu.. seseorang yang doanya sering kali tak terdengar, namun diam-diam menjadi kekuatan terbesar dalam hidup kita. Saya beri judul “Restu Ibu” karena saya percaya bahwa doa dan restu seorang ibu memiliki kekuatan yang tak terlihat, tetapi sangat terasa dalam setiap langkah hidup seorang anak. Dalam lukisan ini, saya menggambarkan tiga tokoh utama : seorang ibu yang digambarkan dengan rambut putih dan kerutan halus yang menunjukkan usia dan kebijaksanaan, serta dua tokoh sejoli, anak dan colon menantunya yang sedang berpakaian adat dan saling menggenggam tangan.. momen sakral ketika seorang anak bersiap melangkah ke jenjang kehidupan baru, yaitu pernikahan. Ibu dalam lukisan ini tidak hanya digambarkan sebagai orang tua secara biologis, tetapi sebagai simbol doa, kekuatan batin, dan cinta yang murni. Dengan rambut putihnya yang saya lukis melingkar lembut, saya ingin menunjukkan ketulusan dan ketegu...

  Karya ini saya ciptakan sebagai bentuk respons visual terhadap sensasi yang muncul dari secangkir kopi. Bagi saya, kopi bukan hanya minuman.. ia adalah pemicu emosi, loncatan energi, dan kadang-kadang bahkan kekacauan kecil yang menyenangkan. Lewat lukisan ini, saya mencoba menangkap momen sesaat yang sangat jujur: perubahan ekspresi yang terjadi tak lama setelah kafein mulai bekerja dalam tubuh. Wajah karakter utama dalam lukisan ini saya gambarkan dengan ekspresi yang tidak biasa: mata membelalak besar, alis mengernyit, dan bibir cemberut.. seolah ia sedang berada di antara keterkejutan dan kegembiraan yang datang bersamaan. Ekspresi tersebut saya maksudkan untuk merepresentasikan sensasi “campur aduk” yang sering saya alami setelah ngopi, terutama jika saya sudah cukup lelah atau stres. Ada semacam ledakan energi yang tidak bisa ditebak arahnya.. bisa menjadi produktif, bisa juga menjadi gelisah secara kreatif. Rambut karakter saya buat memanjang dan meliuk dengan pola-pola bi...

  Karya ini saya buat setelah mengalami sebuah momen yang membekas di hati saya. Saat itu, saya sedang berada di sebuah kafe kecil, menggambar di tablet sambil menikmati secangkir kopi. Suasana tenang dan hangat di tempat itu sangat mendukung saya untuk berkarya. Namun, ada kejadian di meja sebelah yang tak sengaja saya saksikan dan akhirnya menjadi inspirasi utama lukisan ini. Di meja besar itu, duduk lima orang perempuan yang tampak sangat akrab satu sama lain. Tapi di antara mereka, satu orang sedang menangis. Dari situ saya memperhatikan bahwa keempat temannya saling berperan.. ada yang menghapus air matanya, ada yang menepuk pundaknya pelan, ada yang berkata lembut menenangkan, dan satu lagi menyodorkan secangkir kopi untuk diminum. Suasananya memang sedih, tapi tidak lama kemudian, perempuan yang menangis itu perlahan tersenyum. Setelah menyeruput kopi, mereka mulai bercanda, dan tawa pun terdengar. Dari momen itu, saya merasa sangat tersentuh. Saya menyadari bahwa sahabat...

  Karya lukis ini merupakan bentuk ekspresi visual tentang kebahagiaan, semangat hidup, dan keceriaan yang terpancar dari hal-hal sederhana di sekitar kita. Inspirasi utama dari lukisan ini berasal dari sebuah kebun bunga milik teman sang seniman, yang tidak hanya memancarkan warna-warna cerah dan menenangkan, tetapi juga mencerminkan karakter ceria dan positif dari sang pemilik kebun itu sendiri. Melalui pengamatan dan interaksi emosional dengan kebun tersebut, seniman menghadirkan bunga-bunga dalam bentuk visual yang tidak konvensional. Alih-alih menggambarkan bunga secara realistis, Fahmi DNR memilih pendekatan intuitif dengan memunculkan bentuk-bentuk organik dan melengkung yang menyerupai kelopak-kelopak bunga dalam gaya khasnya: penuh warna, berlapis, dan saling tumpang tindih seperti tarian warna dalam satu kanvas. Palet warna cerah yang digunakan dalam karya ini.. seperti kuning lemon, merah muda lembut, biru muda, dan semburat oranye.. tidak hanya mewakili keindahan bunga,...

Karya ini menggambarkan pengalaman personal yang dirasakan banyak orang.. terutama mereka yang menjadikan kopi sebagai bagian dari proses berpikir dan berkarya. Namun di tangan Fahmi DNR, pengalaman tersebut tidak sekadar disampaikan secara literal, melainkan diterjemahkan ke dalam bentuk visual yang penuh warna, simbolis, dan bernuansa ekspresif. Sosok karakter utama dalam lukisan ini tampil unik, mengenakan sebuah cangkir kopi besar di atas kepalanya. Ini bukan sekadar elemen dekoratif atau visual jenaka, melainkan metafora tentang bagaimana kopi menjadi sumber gagasan dan lonjakan kreativitas dalam pikirannya. Cangkir tersebut menjadi simbol otak yang dipenuhi semangat, imajinasi, dan ide-ide liar yang muncul secara tiba-tiba, layaknya efek kopi terhadap seorang pencinta proses berpikir. Kegelisahan yang dimaksud dalam narasi lukisan ini bukan kegelisahan negatif, melainkan bentuk creative unrest..  sebuah kondisi di mana tubuh tidak bisa diam karena pikiran terus bergerak, m...

  Lukisan ini merupakan karya reflektif yang mengangkat tema personal dari pengalaman seniman dalam menghadapi rutinitas dan tuntutan kreativitas. Terinspirasi dari kehidupan sehari-hari, terutama saat proses intensif mempersiapkan pameran tunggal keempatnya pada tahun 2023, karya ini hadir sebagai cerminan hubungan antara kelelahan, ketekunan, dan dorongan sederhana namun kuat dari secangkir kopi. Pada bagian visual, tampak sosok karakter ikonik Fahmi DNR yang tertidur pulas di atas latar penuh motif. Warna-warna hangat berpadu dengan elemen dekoratif khas, seperti bunga-bunga dan pola batik, yang menyimbolkan suasana malam penuh ide dan energi. Sosok ini tidak sekadar merepresentasikan kelelahan fisik, tetapi juga kondisi mental seorang seniman yang sedang berada di ambang batas, namun tetap berusaha produktif dan menyelesaikan karya. Gambaran secangkir kopi yang mencolok dan mengeluarkan uap menyerupai bunga atau simbol ide menggambarkan peran kopi sebagai “penyelamat ide.” Ko...

Ukuran lukisan besar ini langsung menarik perhatian dengan karakter khas Fahmi DNR: perempuan Jawa berwajah ekspresif dan bergaya kartun, mengenakan kebaya, melayang di udara bersama balon warna-warni, cangkir kopi, biji kopi, dan sebuah termos. Warna-warna cerah dan gaya visual yang playful menggambarkan nuansa bahagia, imajinatif, dan penuh harapan. Simbolisme dan Imajinasi dalam Budaya Tradisional Lukisan ini bukan sekadar visualisasi perempuan Jawa yang sedang menyeduh kopi, melainkan sebuah metafora visual tentang bagaimana tradisi bisa menjadi sumber kebahagiaan dan pembebasan batin. Kebaya yang dikenakan sang tokoh adalah simbol dari akar budaya yang mengikat, namun keberadaannya di langit bersama balon-balon penuh warna justru menunjukkan bahwa tradisi tak selalu harus membatasi—ia bisa justru membebaskan, mengangkat jiwa sejauh imajinasi membawa. Makna di Balik Kopi dan Elemen Terbang Secangkir kopi dalam lukisan ini bukan sekadar minuman, tetapi simbol dari semangat, cinta, d...

 KLIK FOTO UNTUK MEMBACA KONSEP